Monday, January 16, 2012

Tuan Tak Berkawan

Berawal dari secangkir kopi
Secarik kertas berisi sedikit kata
Yang mengandung arti luar biasa
Serta melukiskan rencana

Namun bagaimana bila awal ini menjadikan kita tidak bisa sepenuhnya bersama?
Sebesar apapun rasa kekagumanku dengan kesederhanaanmu, kalah dengan keadaan yang kecil

Aku lemah
Terlalu takut untuk mengakui
Mencoba
Membuat cerita

Sejak awal
Kita sudah membuat sedikit rencana...

Namun bagaimana bila semua hilang tidak sesuai dengan semestinya?
Lihat saja, mimpi yang ingin kita ciptakan-pun belum tuntas karena waktu kita terbatas.

Perasaan ingin bertahan tanpa harus peduli pandangan mata angkuh serta celaan menjadi ingin sekali mengakhiri.
Keadaan yang tidak memungkinkan, bantu aku menemukan jawaban...
Tuan tak berkawan...

Friday, January 13, 2012

IBRAM

07 Januari 2012,
Aku kehilangan sahabat terbaikku.
Sosok yang pernah ada di kehidupanku serta pendengar yang baik, mendadak pergi untuk selamanya.

Iman Ibrahim Talib atau Ibram.
Sosok yang pernah mengisi hari-hariku di saat hati ini terasa hampa.
Sosok yang pernah menghiburku di saat badan ini sulit untuk menopang sendiri.
Sosok yang hebat dan mampu membuat sajak-sajak indah.

Berawal dari ia membuat sajak untukku saat aku sedang dekatnya, mengirim salah satu sajaknya kepadaku yang dibuat untuk wanita pujaannya, hingga memberikan sederet kalimat yang sanggup merasuk ke dalam pikiranku untuk kujadikan inspirasi. Maka ia-lah salah satu semangatku untuk berani bermain kata walau kata ini tidaklah sempurna.

Sehari sebelum ia pergi, kita bercengkrama dari jauh. Berbagi cerita, berbagi masalah, berbagi solusi. Ia juga memintaku untuk membuat pesan suara yang mengeluarkan ucapan selamat ulang tahun untuknya karena aku sempat lupa. Walaupun terlihat ada yang berbeda, aku tidak curiga sampai ia mengakhiri pembicaraan lalu perasaan tidak enak datang dan membuatku tidak tenang.

Keesokan harinya aku mendapatkan kabar dari salah seorang temanku yang berkata bahwa sahabatku meninggal dunia, bernama 'Ibram'. Dengan rasa tidak tahu, dan tidak begitu serius menanggapi aku bertanya bahwa siapa Ibram itu...
Sehari sebelum ia pergi, ia mengirim salah satu foto mobilnya. keesokan harinya aku mendapatkan foto mobil stralet yang hancur, kemudian aku cocokan dengan foto mobil yang telah hancur itu dengan melihat plat nomornya.

Sama...

Aku merasa tidak bisa berbuat banyak, ingin ke rumahnya-pun aku tidak tahu.
Dulu saat ia masih ada, ia ingin sekali menggenggam tanganku. Namun aku membohongi diri sendiri, dan aku sangat menyesali. Sekarang aku yang ingin menggenggam tangannya, untuk pertama dan terkahir kali. Tetapi aku tidak mempunyai waktu dan kesempatan.

Ibram...
Tuhan menggenggam erat tanganmu sekarang,
Kamu tidak sendirian.
Walaupun kamu belum sempat membantuku membuat sajak yang baik dan benar, aku akan berusaha sendiri, agar aku bisa seperti kamu nanti.

Pelajaran yang kamu berikan pada tanggal 05 Februari 2011;
--
Nasihat terakhir, sehari sebelum kamu pergi;
"saran aku lagi, jangan pernah berekspektasi berlebihan terhadap seseorang".
Kamu memberikan nasihat ini setelah kamu membaca blog-ku yang berisi keluhan yang tidak beraturan.
--

Terima kasih atas pelajarannya, Bram.
Terima kasih telah menjadikanku sosok yang berani mencoba dengan hal-hal baru.
Selamat jalan, Bram.

01-01-1994 - 07-01-2012
http://mooneclipse-eclipse.blogspot.com