Monday, February 27, 2012

Saat ini, hingga nanti.

Di dalam doa kutinggalkan mimpiku yang hampa
Terus berusaha, tegar menerima yang sudah tiada
Sehari itu kita belum bersama, hanya berjumpa
Namun hati mulai bertanya dan mencoba walau hati masih berduka.

Kamu pelipur lara tiba di kala mata ini sesaat buta enggan menghadapi dunia
Kamu mengajarkan cara untuk bahagia melalui sebuah cerita.

Jalan kita berada antara sama
Kamu menuturkan cerita, aku terbawa
Kamu bicara, aku melafalkan
Lalu kamu bergerak memperlihatkan.

Tak mudah untuk berlupa hingga tiba waktu lupa duka
Tak ada sengketa sampai semangat tumbuh tak terduga.
Tersenyum malu
Bersenda gurau
Luluh raga
Bermanja
Menerima
Seketika
Bahagia
Terasa
Nyata

Kuterima kamu di duniaku
Membantu menghilangkan kelabu
Mengukir senyum baru
Melangkah meninggalkan haru.

Kamu berhasil membantuku
Menghilangkan sedih yang seharusnya memakan waktu
Kini kita menyatu

Kamu mempunyai arti...
Saat ini, hingga nanti...
Mesti tdak memiliki...

Saturday, February 18, 2012

PAPA

12 Februari 2012
Waktu menyedihkan datang tanpa pesan mengejutkan seisi ruangan, terlintas kenangan seketika henti di tengah jalan. Rumah ramai beralasan dan air mata tidak lagi dapat tertahan. Semua memegang tangan ini untuk saling menguatkan hingga datang menghampiri nisan. Terlalu cepat untuk pergi meninggalkan di kala tangan ini butuh pegangan. Hati ini teriris yang dirasakan sunyi lalu pulang membawa luka diikuti halimun rintik hujan...
--

Hari ini tepat seminggu dimana Papa meninggalkan aku untuk selamanya.

Hari ini pula tepat 40 hari hari dimana Ibram meninggalkan aku untuk selamanya.
Setelah aku kehilangan sahabat terbaikku, aku kehilangan seorang panutan di dalam keluargaku.
Lelaki yang luar biasa di dalam hidup ini, yang selalu mengajarkan aku untuk bersabar menghadapi cobaan hidup, yang selalu mencoba mengeluarkan candaannya di saat mata ini meneteskan air mata, yang selalu ada dimanapun aku butuh dan pemberi semangat untuk menjalani hidup.

Di hari pertama berat sekali melakukan apapun. Merasa pincang, tidak mampu untuk berjalan.
Di hari kedua mulai terasa berat untuk melakukan apapun, terasa berat di hati.
Di hari ketiga, aku berusaha untuk tegar hingga hari ini.

Pah...
Papa tahu aku ini seorang pemimpi.
Tapi papa tidak pernah tahu di balik semua mimpiku ada 2 mimpi untukmu;
1. Membahagiakanmu
2. Membuatmu bangga

Pah...
Aku berharap semua mimpiku tercapai untukmu walaupun aku belum sepenuhnya merasakan.
Setidaknya untuk mendapatkan apa yang Papa inginkan sudah aku berikan walaupun tidak bisa untuk aku selesaikan.

Pah...
Terima kasih telah menjadi sosok teladan bagi semua orang hingga akhir waktumu.
Papa adalah siapa aku sekarang.
Papa adalah sebagian dari hidupku.
Papa adalah alasan mengapa aku bisa menjadi seseorang yang selalu tersenyum untuk semua orang.

Pah...
Sampai akhir waktuku, aku akan selalu menjaga mama.
Melanjutkan semua mimpiku dan berbagi untuk sesama.
--

Rest in peace, papa...
You're an irreplaceable man in my life.
You always be there for me when no one else did
Wherever you may be, I still love you..
Really do
I'll always have and I always will...

05-05-1956 - 12-02-2012

Sleep well.

Hazna ♥ Papa