Monday, February 27, 2012

Saat ini, hingga nanti.

Di dalam doa kutinggalkan mimpiku yang hampa
Terus berusaha, tegar menerima yang sudah tiada
Sehari itu kita belum bersama, hanya berjumpa
Namun hati mulai bertanya dan mencoba walau hati masih berduka.

Kamu pelipur lara tiba di kala mata ini sesaat buta enggan menghadapi dunia
Kamu mengajarkan cara untuk bahagia melalui sebuah cerita.

Jalan kita berada antara sama
Kamu menuturkan cerita, aku terbawa
Kamu bicara, aku melafalkan
Lalu kamu bergerak memperlihatkan.

Tak mudah untuk berlupa hingga tiba waktu lupa duka
Tak ada sengketa sampai semangat tumbuh tak terduga.
Tersenyum malu
Bersenda gurau
Luluh raga
Bermanja
Menerima
Seketika
Bahagia
Terasa
Nyata

Kuterima kamu di duniaku
Membantu menghilangkan kelabu
Mengukir senyum baru
Melangkah meninggalkan haru.

Kamu berhasil membantuku
Menghilangkan sedih yang seharusnya memakan waktu
Kini kita menyatu

Kamu mempunyai arti...
Saat ini, hingga nanti...
Mesti tdak memiliki...