tak sabar kusambut datang matahari
mulai kabur pandangan remuk sendi-sendi
suara televisi di dalam ruangan
suara air mengalir di taman
suara nyanyian anak lelaki di kamar
sulit kudengar
tidak pasti?
harus bersama imajinasi dan ilusi?
oh deru suara pantai....
di balik setitik emosi
tetaplah berbunyi, jangan berhenti
kini aku bagai gulungan ombaktetapi sakit tertimpa tombak
batu karang yang keras
tak lama lapuk tak selaras
sungguh manis
seharusnya terisi mengapa teriris?
melintas lagi lalu terlindas
realita
oh realita...