Wednesday, December 14, 2011

Saksi

Aku senang bermain dengan saksi
Saksi dimana ia telah melihat kamu berjanji
Berjanji bahwa tidak akan mengingkari
Hingga janji itu menjadi api.

Berkali-kali pula aku memaki,
Kepada diri sendiri.
Tidak mampu untuk bersembunyi,
Tidak dapat untuk memungkiri.

Saksi bertanya,
"mengapa bisa?"
Lalu aku menjawab,
"aku tidak tahu, aku sendiri tidak ingin seperti ini."

Saksi lalu menjelaskan,
"mengapa bisa kamu berteriak seperti itu?"
Lalu aku memandang heran,
Mencoba memandangi seisi ruangan.

Saksi mencoba melanjutkan,
"suaramu itu... suara teriakanmu itu, melengking sekali..."
Aku ingin angkat suara, namun si saksi menyela,
"seperti dari hati", katanya.

Aku membeku,
Tidak dapat lagi beradu.

Sampai kapan kamu sadar?
Sampai kapan perasaan ini bersandar?
Lagi dan lagi harus bersabar,
Sampai rasa ini memudar.